Friday, September 14, 2018

Strategi Trading Non Directional Multi Legs (Bagian 2)

Strategi Trading Non Directional Multi Legs (Bagian 2)
1.    Straddle (Long Straddle)
Strategi Long straddle, atau sering disebut “Straddle” saja, termasuk strategi non direksional yang berarti bahwa kita bisa mendapat keuntungan baik harga naik atau turun. Karena straddle ini merupakan strategi netral delta yang secara bersamaan melibatkan beli call dan put terhadap saham yang sama, harga strike yang sama dan tanggal ekspirasi yang sama pula.
Konstruksi Singkatnya:
Buy 1 ATM Call
Buy 1 ATM Put
Long Straddle memiliki profityang tidak terbatas dan tingkat resiko yang terbatas yang digunakan pada saat dimana harga saham akan mengalami tingkat volatilitas yang cukup signifikan tinggi pada waktu tertentu.
Potensi Profit Tidak Terbatas
Dengan memiliki posisi dua arah baik Call maupun Put option, maka akan memperoleh keuntungan yang besar ketika harga nail maupun turun asalkan pergerakan harga cukup kuat tingkat volatilitasnya.
 Formula untuk menghitung profit:
-     Profit maksimum = Tidak terbatas
-     Profit diperoleh ketika Harga Underlying > Harga Strike Call + Harga Premi OR Harga Underlying < Harga Strike Put - Harga Premi
-     Profit = Harga Underlying - Harga Strike Call - Harga Premi OR Harga Strike Put - Harga Underlying - Harga Premi

Diagram Long Straddle

Kerugian Terbatas
Kerugian maksimal akan terjadi jika harga saham pada tanggal ekspirasi berada pada posisi yang sama dengan harga strike pada saat pemebelian atau pasang posisi long straddle ini. Pada situasi seperti ini maka trader akan mengalami kerugian maksimal tetapi terbatas sejumlah nilai modal yang digunakan untuk pasang posisi long straddle saja.
Formula untuk menghitung kerugian maksimal:
-    Kerugian Maksimal = Net Harga Premi + Komisi
-    Kerugian maksimal terjadi ketika Harga Saham = Harga Strike Call/Put
Breakeven Point (BEP)
Ada 2 break-even points untuk posisi long straddle ini, yaitu:
-     Breakeven Point Atas = Harga Strike Call + Harga Premi
-     Breakeven Point Bawah = Harga Strike Put - Harga Premi
Contoh:
Misalnya saham AMD ditradingkan pada harga $40 di bulai Januari. Kemudian kita memasang posisi Long Straddle yang memiliki tanggal ekspirasi di bulan Juli dengan membeli JUL Call $40 di harga option 1 kontrak $200 dan JUL Put $40 di harga option 1 kontrak $200, maka total nilai modal yang digunakan untuk memasang posisi Long Straddle adalah $400, yang berarti juga bahwa nilai ini merupakan potensi kerugian maksimal.
Bila Harga saham naik menjadi $50 di bulan Juli, maka JUL Put $40 akan hangus tetapi JUL Call $40 akan ITM (in the money) dan mempunyai nilai intrinsik sebesar $1000 dikurangi total Harga premi Call dan Put $400 dan akan profit sebesar $600.
Begitu juga sebaliknya, Bila Harga saham turun menjadi $30 di bulan Juli, maka JUL Call $40 akan hangus tetapi JUL Put $40 akan ITM (in the money) dan mempunyai nilai intrinsik sebesar $1000 dikurangi total Harga premi Call dan Put $400 dan akan profit sebesar $600.
Jadi baik di harga naik maupun turun tetap profit sebesar $600.
Akan tetapi jika hingga tanggal ekspirasi di bulan Juli saham AMD ditradingkan pada harga $40 yang berarti sama dengan harga belinya, maka JUL Call $40 maupun JUL Put $40 akan hangus dan akan mengalami kerugian sebesar $400.

Meraih Profit Besar Dengan Strategi Trading di Siklus Earning Report (Bagian 1)

Meraih Profit Besar Dengan Strategi Trading di Siklus Earning Report (Bagian 1)
Sebelum melangkah lebih lanjut,  perlu diketathui apa yang dimaksud dengan Earning Report itu sendiri. Dari arti kata “Earning” artinya penerimaan atau penghasilan dan “Report” berarti penghasilan, jadi Earning Report adalah laporang penghasilan (Rugi/Laba) dari suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu dan biasanya dihitung per kuartal.
Dari hasil laporan keuangan atau penghasilan tersebut akan diketahui kinerja sebuah perusahan, apakan perusahaan tersebut mengalami kemajuan dengan memperoleh keuntungan yang lebih besar atau justru kemunduran dengan adanya laporan penurunan penghasilan atau bahkan kerugian. Ketika sebuah perusahaan merilis penghasilan, maka memberikan gambaran terhadap kinerja keuangan terbaru dan juga memberikan panduan untuk kinerja pada kuartal berikutnya.
Laporan Rugi/Laba sebuah perusahaan bisa menjadi petunjuk yang bisa digunakan sebagai strategi yang menguntungkan dalam trading. Sayangnya sebagian besar orang/trader menggunakan strategi trading stock option yang salah dan berakhir dengan habisnya modal dalam akun mereka dalam waktu minggu atau bahkan bangkrut dalam hitungan hari saja.
Dengan tulisan ini, Kami bermaksud ingin membantu dan ingin memastikan hal buruk ini tidak terjadi kepada Anda sehingga kami akan menunjukkan apa yang terjadi di pasar saham ketika sebuah perusahaan melaporkan Rugi/Laba. Strategi apa yang  boleh digunakan dan yang tidak boleh digunakan, bagaimana untuk mulai menggunakan strategi tersebut dan kemudian bagaimana untuk meningkatkan probabilitas keberhasilan dan meminimalkan atau bahkan menghindari resiko kerugian.
Berikut adalah 4 skenario yang dapat terjadi dapa saat earning Report:
1.  Ekspetasi Laba Perusahaan terpenuhi, tetapi masih lebih reandah proyeksi laba di kuartal berikutnya/mendatang, maka harga bukannya gapping up, melainkan cenderung gap down atau harga saham akan menurun.
2.  Ekspetasi Laba Perusahaan tidakn terpenuhi, tetapi dilaporkan bahwa laba lebih tinggi dari pertumbuhan yang diharapkan dalam kuartal mendatang, maka harga cenderung gap up atau mengalami kenaikan yang signifikan.
3.  Laba perusahaan melebihi  jumlah laba quartal terakhir, tetapi target laba quartal ini tidak terpenuhi dan perfoma perusahaan tidak cukup bagus, maka harga cenderung turun.
4.  Laba perusahaan tidak melebihi  jumlah laba quartal terakhir, tetapi target laba quartal ini terpenuhi dan perfoma perusahaan nampak cukup bagus, maka harga cenderung naik.



Ada 4 Faktor Penting yang harus diperhatikan dalam strategi Trading di Earnig Report:
1.  Harus tahu hari dan tanggal Earnig Report
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengetahui kapan laporan Rugi/Laba suatu perusahaan akan diumumkan. Dan usahakan hindari melakukan trading pada jenis saham yang sudah akan mendekati hari Earnig Report. Ada alasan penting untuk ini yaitu ketika saham sudah mendekati hari earnig report biasanya tingkat volatilitasnya rendah dan nilai tetha mengalami penurunan yang cukup signifikan yang pada akhirnya berpengaruh pada semakin kecilnya pergerakan nilai profit kibat dari penurunan nilai tehta tersebut.
2.  Earning Report diumumkan pada saat sebelum pasar buka atau setelah pasa tutup.
Mengetahui apakah pengumuman itu akan terjadi sebelum pasar dibuka atau setelah pasar tutup adalah hal yang sama pentingnya. Anda bisa memasang posisi (entry) sekitar 20-30 menit sebelum pengumuman. Ini berarti bahwa jika pengumuman ini dilakukan sebelum bel pembukaan, maka pasanglah posisi (melakukan pembelian) sebelum pasar tutup pada hari sebelumnya. Dan Jika pengumuman tersebut setelah penutupan pasar, maka pasanglah posisi sebelum penutupan pasar di hari yang sama hari itu juga.
Dengan mengetahui apakah pengumuman itu terjadi sebelum pasar buka atau setelah pasar tutup, akan sangat membantu  untuk menentukan kapan waktu yang lebih baik untuk melakukan trading.
Hari ini saat saya menulis artikel ini sedang melakukan trading dengan memasang posisi 5 kontrak BUY CALL pada sahan NFLX menjelang penutupan pasar dengan harapan setelah pengumuman Earning Report setelah penutupan pasar akan perjadi kenakan harga yang bombastis sehingga akan mendapatkan untung beliung yang besar walaupun dengan modal yang relatif kecil. Berikut ini rincian trading yang saya lakukan hari ini:

Underlaying Saham                                            NFLX
Buy Call Option contract                                   5
Harga beli/Ask Price                                          $   132.35  (15 menit sebelum pasar tutup)
15 menit setelah pasar tutup harga melambung $   146.00
berarti ada kenaikan sebesar                              $      13.65
berarti $13.65 x 5 kontrak                                  $      68.25
Profit sementara = (68.25x100) x 0.5(delta)      $ 3,413.00

3.  Memilih Option Saham yang Liquid.
Hal berikutnya adalah mengetahui likuiditas suatu saham dalam masa siklus kadaluwarsanya.  Pada umumnya siklus standard masa berakhirnya Option adalah selama satu bulan. Siklus yang lebih pendek dari bulanan adalah siklus mingguan. Siklus bulanan dalam prakteknya lebih likuid daripada siklus mingguan. Hal ini karena sebagian besar pedagang (retail & institusi) akan menggunakan siklus standar untuk strategi mereka. Ini tidak berarti bahwa siklus mingguan tidak akan menjadi likuid, namun kurang likuid dibandingkan siklus lain karena dalam siklus mingguan relatif kurang ramai atau vlomenya relatif rendah.
4.  IV Rank & Diferensial >=45%
Faktor berikutnya adalah trading dengan memeriksa nilai IV Rank & Diferensial, dimana option yang menunjukkan bahwa underlyingnya  mempunyai nilai IV Rank lebih dari 45% secara drastis akan mampu meningkatkan profitabilitas yang lebih tinggi. Dengan kata lain juga bahwa, boleh saja melakukan perdagangan terhadap option lain yang mempunyai IV Rank lebih rendah, namun kalau jangan sampai terlalu rendah dibawah 25%.
Apa itu IV Rank dan bagaimana cara menampilkan serta menggunakannya dalam trading akan dibahas secara khusus dalam artikel lain.
5. Strategi Apa yang paling bagus untuk Trading di siklus Earning Report? (bersambung di artikel Meraih Profit Besar Dengan Strategi Trading di Siklus Earning Report Bagian 2)