Thursday, June 9, 2016

CARA MEMBACA INDIKATOR BOLLINGER BANDS

Cara Membaca Indikator bollinger bands
Indikator ini dibuat oleh John Bollinger di awal tahun 1980 an yang dimaksudkan untuk mengukur volatilitas harga dalam satu periode waktu tertentu. Bollinger bands terdiri atas tiga buah garis yang membentuk sebuah sabuk pembatas terhadap rentang pergerakan harga. Akan tetapi dalam prakteknya garis tengah Bollinger Bands seringkali lebih difungsikan sebagai garis rata-rata pergerakan harga atau berfungsi mirip dengan Moving Averages.
Sudah tidak diragukan lagi kehandalan Indikator Bollinger Bands untuk memprediksi arah pergerakan harga saham. Indikator ini mempunyai akurasi yang cukup baik karena didalam bollinger bands mengandung beberapa variabel yang diwakilkan dan divisualisasikan dalam bentuk 3 garis: garis tengah, garis tepi atas dan garis tepi bawah dan masing-masing mengindikasikan hal yang berbeda dan saling melengkapi, Misalnya garis tengah atau Mid Line menunjukkan rata-rata dari pergerakan harga (MA/Moving Average), sedangkan garis tepi atas dan garis tepi bawah menunjukkan tingkat volatilitas dan tingkat squisitas pasar.
Volatilitas digunakan untuk mengetahui apakah pasar sedang ramai atau sedang sepi. Ramai disini dimaksudkan bahwa dalam waktu yang bersamaan banyak pembeli maupun penjual yang melakukan aktivitas transaksi pembelian maupun penjualan.

Sebagai indicator volatilitas, sebenarnya Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri. Indikator ini biasanya digunakan hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif dan volatility (volatile = mudah berubah – volatility = tingkat kecepatan dalam berubah). Bollinger Bands bukanlah indikator price action, jadi penggunaan indikator ini harus dikombinasikan dengan indikator lain.

Formula Matematik Indikator Bollinger Bands

Seperti telah diterangkan diatas, Bollinger Bands pada dasarnya terdiri dari tiga garis. Yang terdiri dari:
-    Upper Band : garis ini berada di atas kandel atau diatas pergerakan harga.
-    Middle Band : garis ini berada di tengah yang biasa difungsikan sebagai rata-rata pergerakan harga.
-    Lower Band : garis ini berada di bawah kandel atau pergerakan harga.
Kalau dikihat dari formula yang membentuk ketiga garis diatas adalah berasal dari perhitungan berikut|:
-    Upper band = Simple Moving Average+ (faktor pengali x standar deviasi)
-    Middle band = Simple Moving Average
-    Lower band = Simple Moving Average – (faktor pengali x standar deviasi)
Faktor pengali = [0.6174 x ln (periode Bollinger Bands)] + 0.1046
Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2 dibandingkan penggunaan rumus diatas.
Standar deviasi merupakan perhitungan statistik yang biasa digunakan untuk mengukur besarnya penyimpangan dari sebuah data. Formulanya adalah sebagai berikut:


Keterangan:
Xi = data ke i
X = rata-rata

Data yang digunakan dalam perhitungan ini bukan hanya harga penutupan (closed price) saja seperti pada SMA.. Pada Bollinger Bands, data yang dipakai adalah gabungan antara harga tertinggi (high), harga terendah (low) dan dan harga penutupan (closinng price). Ada dua jenis pengambilan data pada middle band yaitu dengan memakai Typical Price dan Weighted Price.

Rumusnya adalah sebagai berikut:
-   Typical price = high+low+close / 3
-   Weighted price = high+low+close+close / 4
Namun biasanya yang paling sering digunakan adalah typical price.

Sebetulnya anda mungkin tidak perlu ahli dalam perhitungan asal muasal dari mana garis bollinger bands terbentuk, akan tetapi paling tidak memiliki basik pengetahuan yang akan mampu menginterpretasikan Bollinger Bands dengan lebih baik setelah mengetahui karakter dan perhitungan secara matematikanya .

Karakteristik Indikator  Bollinger Bands

Setiap indikator pasti mempunyai sifat atau karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator bollinger bands ini. Satu kelebihan yang dimilikin oleh Bollinger Bands adalah bahwa kemudahan dalam penggunaan yang memungkinkan semua orang akan mampu membaca atau menginterpretasikan dengan caranya masing-masing.
Bahkan John Bollinger sendiri, sebagai penemu indikator ini mengatakan bahwa hal yang paling menarik dalam analisa menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang menggunakannya dengan caranya dan penafsirannya sendiri. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan interpretasi yang berbeda dalam menggunakan indikator Bollinger Bands ini. Berikut ini adalah karakteristik utama dan baku yang dimiliki oleh Bollinger Bands:
1.   Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action atau sebagai pengambilan keputusan tunggal, dan harus digunakan secara bersama dengan indikator lainnya. Anda bisa menentukan dan memilih salah satu indikator yang baik dan yang cocok untuk anda dan menggunakannya sebagai indikator action, akan tetapi sebaiknya tidak menggabungkan indikator action lebih dari satu. Cukup menggunakan indikator action satu saja yang paling representatif. Beberapa indikator action yang cukup terkenal dan dipakai oleh banyak trader dunia antara adalah RSI, Stochastic Slow dan Wlliam R. Namun anda bisa mimilih indikator lain yang cocok untuk anda.
2.   Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk atau antara garis pita atas dan pita bawah, namun demikian dapat juga harga bergerak diluar sabuk tersebut. Apabila hal ini terjadi,  berarti akan ada reversal atau malah sebaliknya penguatan trend yang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya dan mengkonfirmasi keadaan ini, maka anda dapat melihat indikator action yang yang anda pakai.
3.   Penggunaan dan penetapan periode waktu dalam Bollinger Bands juga mempunyai pengaruh disini. Semakin kecil periode waktu yang digunakan maka lebar sabuk akan menjadi semakin kecil atau sempit dan demikian sebaliknya semakin besar periode waktu yang digunakan maka lebar sabuk akan menjadi semakin luas.
Jika Bollinger Bands kita gabungkan dengan RSI, akan memiliki hasil sebagai berikut:
1.   Bila harga berada diluar atau diatas upper band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah area overbought, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada di area overbought dan sedang meninggalkan area overbought, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa waktu atau beberapa kandle kedepan.
2.   Bila harga berada diluar pita bawah atau di bawah lower band atau di posisi yang sama dengan lower band, sementara RSI masih berada dibawah zona oversold, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea oversold dan sedang meninggalkan area oversold, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa waktu atau beberapa kandle kedepan

Cara lain yang juga penting  yang perlu diketahui untuk interpretasi Bollinger Bands adalah bahwa:


1.  Aapabila pasar semakin ramai, maka garis pita Bollinger Band semakin melebar, dan apabila jumlah pembeli melebihi atau lebih banyak daripada penjual, maka harga akan naik (bullish trend), dan keadaan ini biasanya diikuti peningkatan jumlah volume. .Lihat gambar berikut:



2.   Apabila pasar semakin ramai, maka garis pita Bollinger Bands semakin melebar dan apabila jumlah penjual yang melakukan penjualan lebih banyak maka harga akan turun dan akan terjadi tren turun (bearish trend) dan keadaan ini biasanya diikuti peningkatan jumlah volume. Lihat gambar berikut:



3.  Aapabila pasar semakin sepi maka pita Bollinger bands semakin mnyempit dan apabila jumlah penjualan relative sama dengan jumlah pembelian, garis pita Bollinger Band akan relative datar/flat. Sihingga pergerakan harga relative stabil atau relative diam naik tidak banyak atau turun juga tidak banyak. Keadaan ini bisa dikatakan bahwa pasar dalam keadaan squeeze. Lihat gambar berikut:


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Website ini sebagai tempat belajar dan cara memulai bisnis online option trading