Thursday, June 9, 2016

CARA MEMBACA INDIKATOR MACD

Cara Mudah Membaca Indikator MACD
(Moving Average Convergence Divergence)

MIndikatorjj Indikator MACD diciptakan oleh oleh Gerald Appel. Perhitungan matematik dari formulanya diambilkan dari formulasi yang sebenarnya mirip dengan Moving Average, yang sebagaimana diketahui Moving Average merupakan indikator paling mendasar yang mendasari dari semua jenis indikator dan umurnyapun relatif paling tua dibandingkan dengan indikator-indikator lain.. Secara visual, Indikator MACD ini terdiri dari dua bagian yaitu MACD yang berupa batang histogram dan berupa garis MACD itu sendiri. Dan dalam visualisasi secara garis, MACD terbagi atas tiga bagian yaitu Triger Line, Center Line dan MACD line.  

Secara sederhana penggunaan dari Indikator MACD (Moving Average Convergen Divergen). ini sdslsh digunakan untuk melihat gerakan rata-rata grafik, juga untuk melihat nilai penyimpangan yang terjadi. Pada saat terjadi penyimpangan inilah kita bisa melakukan entri untuk buka posisi beli. Karena pada saat ini akan terjadi tren baru.

Titik penyimpangan atau titik crosing ini divisualisasikan oleh dua garis Value (garis MACD) dan garis MA. Garis Value (MACD) biasanya berwarna Cyan dan garis MA biasanya berwarna kuning. cara membacanya sebagai berikut:
Up Trend : Apabila garis Value warna cyan memotong keatas dari garis MA warna kuning maka akan terjadi tren naik atau bullish trend.
Doen Trend : Apabila garis Value warna cyan memotong kebawah dari garis MA warna kuning maka akan terjadi tren turun atau bearish trend

Lihat gambar berikut:


Disamping dua garis diatas, di dalam indikator MACD juga terdapat variabel lain yang digambarkan dalam bentuk balok histogram warna hijau, balok histogram warna merah dan garis titik nol horisontal berwarna pink, dan cara membacanya sebagai berikut:
Up Trend : Apabila balok histogram berwarna hijau mulai muncul diatas garis hirisontal titik nol.
Down Trend : Apabila balok histogram berwarna merah mulai muncul dibawah garis hirisontal titik nol.

Saya katakan sekali lagi bahwa sebetulnya nilai MACD adalah bersal dari MA. Anda akan mengetahui mengapa MACD dikatakan mengambil formula atau nilai yang sama dengan MA. Mari kita lihat asal muasal dari garis-garis yang membentuknya, yaitu MACD line, triger line, Histogram, dan Centerline:
1.      Garis MACD .
Secara default fromulasi MACD line adalah : XMA12 – XMA26 yaitu selisih dari XMA periode 12 dengan XMA periode 26. Oleh karena menggunakan XMA, maka sifat-sifat MACD juga akan menyerupai sifat-sifat XMA yaitu memberikan sinyal yang lebih dini dibanding MA lainnya.
2.      Triger Line.
Triger line adalah garis yang berfungsi sebagi pemicu yang sebetulnya secara default adalah XMA9, dimana nila rata-ratanya juga diambilkan dari MA.. 
3.      Center Line.
Center Line disini merupakan titik no yang berfungsi sebagai momentum indikator. Garis ini  juga berfungsi sebagai pembatas histogram negatif dengan histogram positif.
4.      Histogram.
Formulasi untuk histogram adalah: MACD line – Triger line
Histogram ini bisa digunakan sebagai indikasi overbought/oversold.

Penggunaan MACD
Mungkin terlintas dipikiran kita mengapa kita harus repot-repot menggunakan MACD yang padahal hanya pengurangan dari XMA saja. Tidak demikian kenyataannya. Melalui formulasi sederhana seperti ini ternyata MACD mampu memberikan informasi bukan hanya trend yang akan terjadi tetapi lebih dari itu.

MACD dapat digunakan untuk mengetahui peralihan momentum yang dinilai kuat atau pun lemah, juga dapat dipakai untuk mengetahui kondisi overbought/oversold pada pasar yang dapat memicu peralihan trend.

MACD untuk Mendeteksi  Arah Perubahan Trend

Ini adalah kegunaan khas dari MA yang digunakan MACD sebagai MACD line dan triger line. Cara membaca peralihan trend dari bullish menuju bearish dan sebaliknya adalah sama dengan cara kita membaca peralihan trend pada MA. Garis digunakan untuk membacanya adalah MACD line dan triger line.
Sama halnya aturan pada pembacaan MA, pada MACD pun berlaku aturan bahwa apabila MACD line memotong triger line dari bawah maka akan terjadi perubahan trend menuju Bullish trend. Dan berlaku juga sebaliknya apabila MACD line memotong triger line dari atas, maka akan terjadi perubahan trend menuju Bearish trend.

Berikutnya pengaruh dan penggunaan center line. Ada pengaruh perpotongan MACD line dan triger line pada perubahan trend, yaitu bahwa apabila MACD line dan triger line memotong centerline maka hal ini merupakan indikasi perubahan trend. Namun dalam hal ini adalah perubahan trend yang dimaksud adalah trend dalam jangka panjang.

Yang dimaksud kriteria panjang disini sifatnya tidak mutlak tetapi bersifat relatif. Yaitu perubahan trend akan sangat bergantung pada jenis masing-masingsaham. Pada saham AAPL akan berbeda dengan saham BAC, saham NFLX akan berbeda dengan saham YHOO, saham TSLA akan berbeda dengan saham SPY dan lain-lain. Tetapi perlu diperhatikan bahwa kelompok saham yang berada dibawah index saham yang sama biasanya akan mempunyai trend yang relatif sama bahkan kadang-kadang pergerakannya harganya sama persis, ini sering terjadi di saham-saham yang berada di bawah Index Saham NASDAQ seperti QQQ, AAPL dan SPY.

Overbought dan Oversold pada MACD

Dari rumus sederhana yang terdapat dalam MACD, kita tidak saja bisa menentukan trend dalam jangka panjang maupun trend jangka pendek. Ada kegunaan lain dari  MACD yaitu sebagai indikator untuk mengukur tingkat overbought dan oversold. Walaupun hal ini biasanya lebih sering diabaikan dan jarang digunakan, tetapi lebih baik kita mengetahuinya juga fungsi tersebut, karena ada kemmungkinan apabila anda cocok  indikator ini sebagai penentu wilayah overbought dan oversold, maka anda bisa menggunakannya

Keadaan overbought atau titik jenuh pembelian merupakan indikasi bahwa pasar telah mengalami kejenuhan dalam membeli saham tertentu dan tidak mungkin melakukan pembelian lagi karena harga saham sudah menjadi sangat mahal. Jika ini terjadi maka bisa diramalkan bahwa trend berikutnya akan terjadi penurunan harga saham dalam beberapa saat kemudian.

Demikian pula sebaliknya  indikator oversold mengindikasikan titik jenuh yang berarti bahwa pasar telah mengalami kejenuhan dalam penjualan saham tertentu dan tidak mungkin melakukan penjualan lagi karena harga saham sudah menjadi sangat murah. Jika hal ini terjadi maka bisa diprediksikan bahwa trend berikutnya akan terjadi kenaikan harga saham dalam beberapa saat kemudian.

Namun untuk mendapatkan hasil prediksi yang mempunyai akurasi tinggi maka indikator MACD ini disamping perlu penyesuaian parameter-parameternya juga diperlukan kombinasi indikator pendamping lain sebaga konfirmasi hasil analisa dari MACD tersebut. Sehingga dengan demikian hasil prediksi yang didapat dari MACD setelah dikonfirmasi dengan indikator lain, maka akan menjadi sebuah keputusan yang lebih kuat dan lebih jitu. Anda bisa memilih indikator yang akan dijadikan sebaga pendamping MACD ini, namun anda juga harus tahu betul bahwa jenis dan karakteristik dari indikator yang akan anda sandingkan dengan MACD ini haruslah mempunyai kesamaan fungsi jangan malah bertentangan sehingga anda tidak akan pernah menghasilkan titik temu antara keduanya.

Selamat belajar! Semoga sukses! Dan salam profit rutin!