Strategi Trading Non Directional Multi Legs (Bagian 2)
1. Straddle (Long Straddle)
Strategi Long straddle, atau sering disebut “Straddle” saja, termasuk strategi non direksional yang berarti bahwa kita bisa mendapat keuntungan baik harga naik atau turun. Karena straddle ini merupakan strategi netral delta yang secara bersamaan melibatkan beli call dan put terhadap saham yang sama, harga strike yang sama dan tanggal ekspirasi yang sama pula.
Konstruksi Singkatnya:
Buy 1 ATM Call
Buy 1 ATM Put
Long Straddle memiliki profityang tidak terbatas dan tingkat resiko yang terbatas yang digunakan pada saat dimana harga saham akan mengalami tingkat volatilitas yang cukup signifikan tinggi pada waktu tertentu.
Potensi Profit Tidak Terbatas
Dengan memiliki posisi dua arah baik Call maupun Put option, maka akan memperoleh keuntungan yang besar ketika harga nail maupun turun asalkan pergerakan harga cukup kuat tingkat volatilitasnya.
Formula untuk menghitung profit:
- Profit maksimum = Tidak terbatas
- Profit diperoleh ketika Harga Underlying > Harga Strike Call + Harga Premi OR Harga Underlying < Harga Strike Put - Harga Premi
- Profit = Harga Underlying - Harga Strike Call - Harga Premi OR Harga Strike Put - Harga Underlying - Harga Premi
Diagram Long Straddle
Kerugian Terbatas
Kerugian maksimal akan terjadi jika harga saham pada tanggal ekspirasi berada pada posisi yang sama dengan harga strike pada saat pemebelian atau pasang posisi long straddle ini. Pada situasi seperti ini maka trader akan mengalami kerugian maksimal tetapi terbatas sejumlah nilai modal yang digunakan untuk pasang posisi long straddle saja.
Formula untuk menghitung kerugian maksimal:
- Kerugian Maksimal = Net Harga Premi + Komisi
- Kerugian maksimal terjadi ketika Harga Saham = Harga Strike Call/Put
Breakeven Point (BEP)
Ada 2 break-even points untuk posisi long straddle ini, yaitu:
- Breakeven Point Atas = Harga Strike Call + Harga Premi
- Breakeven Point Bawah = Harga Strike Put - Harga Premi
Contoh:
Misalnya saham AMD ditradingkan pada harga $40 di bulai Januari. Kemudian kita memasang posisi Long Straddle yang memiliki tanggal ekspirasi di bulan Juli dengan membeli JUL Call $40 di harga option 1 kontrak $200 dan JUL Put $40 di harga option 1 kontrak $200, maka total nilai modal yang digunakan untuk memasang posisi Long Straddle adalah $400, yang berarti juga bahwa nilai ini merupakan potensi kerugian maksimal.
Bila Harga saham naik menjadi $50 di bulan Juli, maka JUL Put $40 akan hangus tetapi JUL Call $40 akan ITM (in the money) dan mempunyai nilai intrinsik sebesar $1000 dikurangi total Harga premi Call dan Put $400 dan akan profit sebesar $600.
Begitu juga sebaliknya, Bila Harga saham turun menjadi $30 di bulan Juli, maka JUL Call $40 akan hangus tetapi JUL Put $40 akan ITM (in the money) dan mempunyai nilai intrinsik sebesar $1000 dikurangi total Harga premi Call dan Put $400 dan akan profit sebesar $600.
Jadi baik di harga naik maupun turun tetap profit sebesar $600.
Akan tetapi jika hingga tanggal ekspirasi di bulan Juli saham AMD ditradingkan pada harga $40 yang berarti sama dengan harga belinya, maka JUL Call $40 maupun JUL Put $40 akan hangus dan akan mengalami kerugian sebesar $400.