Strategi Trading Long Call
1. Long Call
Strategi Long Call atau sering disebut Call saja merupakan strategi standard yang
digunakan sebagian besar para trader di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Strategi Long Call adalah berangkat dari prediksi dari trader bahwa dalam waktu
kedepan harga akan mengalami kenaikan sehingga membeli Call Option dengan
harapan meraih profit.
Konstruksi Singkatnya:
Buy 1 ATM Call
Artinya : membeli 1 kontrak Call Option pada posisi
harga Strike sama dengan harga underlaying (ATM)
Diagram Long Call (Risk Frofile Graph)
Potensi Profit Tidak Terbatas
Profit yang akan bisa diperoleh tidak terbatas
tergantung dari tingkat kenaikan harga saham sebagai underlayingnya. Semakin
tinggi kenaikan harga saham, maka semakin tinggi pula tingkat profitnya.
Formula Dasar untuk menghitung profitnya adalah:
- Profit maksimum = Tidak
terbatas
- Profit diperoleh ketika
harga saham Underlying >= Harga Strike + Harga Premi
- Profit = Harga
Underlying – Harga Strike – Harga Premi
Resiko Terbatas
Resiko maksimal terbatas pada sejumlah nilai uang yang
digunakan untuk saham sebesar Harga Premi, dan tidak termasuk nilai modal dalam
rekening yang tidak digunakan untuk trading.
Formula Dasar untuk menghitung kerugian maksimal adalah:
- Kerugian Maksimal = Harga
Premi + Komisi
- Kerugian terjadi bila
Harga underlaying <= Harga Strike
Breakeven Point(BEP)
Breakeven Point atau balik modal bisa dihitung dengan formula berikut ini.
-
Breakeven Point = Harga Strike + Harga Premi
Contoh:
Misalnya saham AMD ditradingkan pada
harga $40. Dan harga Call Option pada Harga Strike $40 tersebut adalah $2. Kemudian
anda memprediksi bahwa harga kedepan akan naik sehingga anda membeli Call
Option 1 kontrak dengan harga $2x100=$200.
Satu jam kemudian prediksi anda
terbukti benar dan harga saham naik dari $40 menjadi $50, maka anda akan profit
sebesar $50-$40=$10x100=$1000. Dari $1000 dikurangi harga premi yang dibayarkan
sebesar $200, jadi profit sebesar= $1000-$200=$800.(sebelum dikurangi komisi
misal $3)
Akan tetapi bila prediksi anda salah
dan hargasaham 1 jam kemudian turun menjadi $30, maka anda akan mengalami
kerugian maksimal hanya sebesar harga premi yang telah dibayarkan yaitu $200 (ditambah komisi
misal $3).
2. Long Put
Strategi Long Put atau sering disebut Put saja merupakan strategi standard
yang digunakan sebagian besar para trader di seluruh dunia termasuk di
Indonesia. Namun Strategi Long Put ini berangkat dari prediksi dari para trader
bahwa dalam waktu mendatang harga akan mengalami penurunan, sehingga membeli Put
Option dengan harapan memperoleh keuntungan.
Konstruksi Singkatnya:
Buy 1 ATM Put
Artinya : membeli 1 kontrak Put Option pada posisi
harga Strike sama dengan harga underlaying (ATM)
Diagram Long Put (Risk Profile Graph)
Potensi Profit Tidak Terbatas
Profit yang akan bisa diperoleh tidak terbatas
tergantung dari tingkat penurunan harga saham sebagai underlayingnya. Semakin tajam
penurunanya harga saham, maka semakin tinggi pula tingkat profitnya.
Formula Dasar untuk menghitung profitnya adalah:
- Profit maksimum = Tidak
terbatas
- Profit diperoleh ketika
harga saham Underlying = 0
- Profit = Harga Strike –
Harga Premi
Resiko Terbatas
Resiko maksimal terbatas pada sejumlah nilai uang yang
digunakan untuk saham sebesar Harga Premi, dan tidak termasuk nilai modal dalam
rekening yang tidak digunakan untuk trading.
Formula Dasar untuk menghitung kerugian maksimal adalah:
- Kerugian Maksimal = Harga
Premi + Komisi
- Kerugian terjadi bila
Harga underlaying >= Harga Strike
Breakeven Point(BEP)
Breakeven Point atau balik modal bisa dihitung dengan formula berikut ini.
-
Breakeven Point = Harga Strike - Harga Premi
Contoh:
Misalnya saham AMD ditradingkan pada
harga $40. Dan harga Put Option pada Harga Strike $40 tersebut adalah $2. Kemudian
anda memprediksi bahwa harga kedepan akan turun sehingga anda membeli Put
Option 1 kontrak dengan harga $2x100=$200.
Satu jam kemudian prediksi anda
terbukti benar dan harga saham Turun dari $40 menjadi $30, maka anda akan
profit sebesar $50-$30=$10x100=$1000. Dari $1000 dikurangi harga premi yang
dibayarkan sebesar $200, jadi profit sebesar= $1000-$200=$800.(sebelum
dikurangi komisi misal $3)
Akan tetapi bila prediksi anda salah
dan hargasaham 1 jam kemudian naik menjadi $50, maka anda akan mengalami
kerugian maksimal hanya sebesar harga premi yang telah dibayarkan yaitu $200
(ditambah komisi misal $3).